curhat
[TIPS] Berani Mendirikan Software House
Siapa bilang freshgraduate tidak bisa membangun usaha sendiri atau berwirausaha?
Apabila anda adalah lulusan dari jurusan IT, anda pasti tidak asing lagi dengan istilah Software house.
Perkenalan Software House
Software house merupakan individu atau kumpulan orang atau perusahaan
yang bergerak dalam bidang pembangunan software/perangkat lunak
komputer.
Contoh software house yang telah mendunia antara lain Microsoft, Oracle dan Adobe System.
![]() |
Logo Microsoft |
1. Software house Pengembang Produk yang mengahasilkan produk software Commercial Off-the-Shelf (COTS)
COTS sendiri merupakan produk software atau hardware yang siap guna dan bertujuan untuk dijual dan digunakan oleh publik. Contoh produk software COTS yang telah mendunia ialah Microsfot Word dan Adobe Photoshop.
![]() | |
Adobe Photoshop adalah software COTS dengan reputasi yang mendunia |
Selain produk-produk software yang mendukung bisnis, office, pengolahan gambar dan suara, produk game juga banyak diminati oleh software house COTS untuk dikembangkan.
![]() | ||
Software House penghasil game asal Indonesia |
2. Software house Outsourcing
Jenis software house ini biasanya memberikan layanan berupa jasa, bukan produk. Oleh karena itu software house outsourcing ini menggunakan sistem kontrak. Software house ini biasanya bermain pada proyek-proyek atau tender dari perusahaan bisnis lain atau pemerintah. Dalam hal ini, software house outsorcing membangun produk software yang dipesan oleh pihak pemegang tender/proyek. Beberapa contoh yaitu jasa pembuatan website atau aplikasi mobile.
Perusahaan atau instansi tertentu bisa juga mengontrak software house outsourcing untuk melakukan maintenance, menambahkan fitur pada sistem yang sudah berjalan di perusahaannya atau sekedar memberikan tutorial bagi para calon user dari sistem yang baru dibangun. Oleh karena itu software house outsourcing ini membutuhkan cukup banyak Sumber Daya Manusia yang kompeten yang siap untuk dikirim ke berbagai perusahaan yang mengontraknya. Dan selama masa kontrak, SDM yang bersangkutan (baik itu analis, programmer, tester atau desainer) kemungkinan besar akan tinggal dan bertidak seperti karyawan dari perusahaan yang mengontraknya.
1. software house dan perusahaan client melakukan deal kontrak |
2. software house mengirim SDM nya untuk di outsource dalam pengerjaan sistem di perusahaan client |
3. SDM yang dikirim bekerja di perusahaan client selama masa kontrak |
Selain itu ada juga software house testing outsorcing yang menyediakan jasa testing aplikasi yang dibangun oleh software house lainnya. Beberapa contoh software house outsourcing di Indonesia ialah Erasoft Indonesia, Itechsoft dan Antz Studio.
![]() |
Antz Studio, sebuah startup software house yang dibangun oleh freshgraduate |
Mendirikan Software House Startup
Saya ingin katakan di sini bahwa modal utama untuk membuat software house bagi lulusan IT adalah niat dan keberanian. Setelah itu baru komputer, baik PC maupun laptop, dan jaringan internet. Sisanya adalah aksi dan perjuangan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan softwarehouse :
1. Sumber Daya Manusia
SDM yang ada di softwarehouse tidak ada bedanya dengan SDM yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi. Peran-peran yang umum ialah Analis, Desainer, Programmer dan Tester. Juga yang berperan vital namun sering diabaikan ialah Dokumenter. Dan tidak menutup kemungkinan jika satu orang memiliki peran rangkap, hal ini menjadi lazim bagi startup asalkan kaidah metode pengembangan aplikasinya tetap dijaga.
2. Perangkat Pendukung
Pada dasarnya pekerjaan membangun software bisa dilakukan dimanapun walau terpisah-pisah dari tim, asalkan koordinasinya bisa berjalan lancar dan terjaga. Untuk startup, tak ada kantor tetap bisa dikatakan hal yang lumrah. Yang penting hardware yang digunakan cukup powerful dan memiliki akses ke internet untuk mencari referensi atau berburu tender. Bila memiliki modal cukup, bisa juga menghosting web sendiri sebagai sarana pemasaran dan interaksi dengan calon klien. Isi juga web tersebut dengan portofolio perusahaan atau masing-masing individunya. Jangan lupa sediakan kontak perusahaan yang selalu stand-by untuk dihubungi, misal alamat email dan nomor telepon. Atau bisa juga media sosial dan ID dari layanan chating tertentu.
3. Berbagai installer software dan bacaan-bacaan untuk referensi bila sewaktu-waktu dibutuhkan
Membuat produk sendiri (COTS) atau mencari proyekan ?
Sebelum memulai, alangkah baiknya anda mengkonsep terlebih dahulu akan tujuan dan proses bisnis yang akan anda jalankan untuk software house ini. Apakah akan membuat produk jadi (COTS) atau hidup dari proyek/tender (kontrak), atau malah keduanya.
Untuk pemula atau yang memiliki modal dan SDM pas-pasan, kebanyakan kita mungkin akan mengandalkan proyekan baik yang secara resmi maupun tidak resmi. Anda bisa memulai dari mengerjakan permintaan dari teman atau kenalan untuk membangun web atau membangun aplikasi Point of Sales sederhana.. Dan yang paling bisa diandalkan ialah berburu tender atau proyekan di internet. Tentu saja kita harus menyesuaikan besaran proyek dengan kompetensi dan sumber daya yang kita miliki.
Sebenarnya tidak sulit juga bila kita mau membuat suatu produk jadi. Saat ini banyak UKM yang membutuhkan software untuk mendukung proses bisnisnya. Sebut saja distro, laundry, travel dan lain sebagainya. Yang anda perlukan ialah menganalisa proses bisnis usaha yang bersangkutan secara umum, lalu membangun aplikasi jadi sebagai dasarnya. Tawarkan produk yang anda buat tersebut ke jenis UKM yang bersangkutan. Biasanya akan ada sedikit modifikasi atau penambahan fitur, karena proses bisnis setiap perusahaan pasti berbeda-beda, tapi di situlah celah bagi kita untuk meraup profit tambahan. Kenakan biaya tambahan untuk setiap modifikasi dan fitur yang ditambahkan.
Antz Laundry System, software COTS yang dibangun Antz Studio |
Untuk startup, tentu saja link kenalan dan kemampuan bersosialisasi memiliki peran yang signifikan. Bila diperlukan sediakan SDM untuk tenaga pemasaran dalam memasarkan produk COTS yang telah atau akan dibangun. Gunakan metode jemput bola dengan mengajukan proposal penawaran atau mengiklankannya di website anda.
Bagaimana cara menghasilkan profit secara konsisten?
Bagaimana jika sedang sepi proyekan?Bagaimana jika software yang kita buat telah kehilangan pasar?
Saat merencanakan untuk mendirikan software house, kebanyakan kita menjadi bingung dan insecure terkait bagaimana agar kita dapat menghasilkan profit yang konsisten.
Salah satu cara mengsiasatinya ialah menetapkan harga yang sedikit lebih, sekaligus menyediakan cara pembayaran melalui dicicil, baik itu untuk produk jadi yang dijual maupun saat deal kontrak dengan klien. Tentu saja kita harus menyediakan after-sales service yang membuatnya realistis untuk dilakukan, misalnya dengan menyediakan jasa maintenance atau backup secara rutin selama masa pencicilan tersebut. Tawarkan juga untuk memodifikasi atau penambahan fitur setelah implementasi dengan tambahan biaya tentunya. Dengan menerapkan strategi ini, kita harus jeli dalam menetapkan harga awal software yang ditawarkan. Selalu tetapkan harga yang menyediakan range untuk dinego.
Tapi ada satu yang pasti agar bukan hanya mendapatkan profit yang konsisten, tapi juga agar bisa bertahan dan bahkan semakin berkembang dalam usaha di bidang IT: INOVASI!
Ingatlah teknologi selalu berlari, akan selalu ada teknologi baru dalam 1 bulan ke depan. Tren terus bergerak, dari yang dulu aplikasi desktop, kemudian web dan kini bergerak cepat ke arah aplikasi mobile. Setiap teknologi baru yang berkembang selalu memiliki potensi menggiurkan nan menggoda. Demikian juga ilmu kita harus selalu ter-update.
Tapi satu lagi saran saya: selalu perhatikan dan baca sekitar anda. Analisa setiap peluang yang ada. Setiap bisnis yang sering dianggap tidak menguntungkan sekalipun memiliki potensi untuk diperkuat oleh aplikasi perangkat lunak. Terkadang potensi inilah yang sering tidak dihiraukan.
Selamat ber-ITpreneurhip! ;)
sebagai bonus silakan tonton Pirates of Silicon Valley dan Rich Man Poor Woman. semoga menginspirasi :*
Posting Komentar
5 Komentar
mantep gan
BalasHapushttp://travaweb.com/
Terimakasih informasinya dari artikel anda, tentang Bisnis software house berikut artikel yang terkait tersebut di PELUANG BISNIS SOFTWARE HOUSE YANG SEMUA SERBA DIGITAL
BalasHapusNB: Mohon tolong admin untuk di approve komentar saya, kita saling membantu saja...kalau tidak ada dirugiakan apa salahnya saling membantu,, untuk kepentingan Seo dan kepentingan pengunjung blog anda mendapatkan informasi yang terkait terimakasih admin
Saya sendiri masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jogja dengan jurusan IT (Sistem Informasi), pengen juga kalau lulus bisa membuat aplikasi sendiri.
BalasHapusHarus berani memulai ....
Hapusyuk yg mau mulai membuat software house, tapi belum bisa pemrograman. langsung belajar di www.malasngoding.com
BalasHapus